Foto: Stipula Pen/ wikimedia.org |
Menurut
Lary Kurtzman dan Dennis G. Jerz (1999) berita langsung (hard
news/straight news) dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat menghentikan
bacaannya kapan pun dia inginkan dan dapat melanjutkannya lagi kapan
pun dia mau. Tujuan penulisan berita langsung berbeda dengan penulisan
feature atau artikel yang bertujuan untuk mendorong pembaca
menyelesaikan bacaannya hingga ke akhir cerita atau tulisan tersebut.
Oleh karenanya, tidak perlu membuat “kesimpulan” dalam sebuah berita langsung . Pembaca berita lempang biasanya mengakhiri bacaannya ketika
merasa bosan, dan cenderung tidak banyak pembaca yang menyelesaikan
hingga akhir tulisan.
Judul berita:
JUDUL berita (News Title, Headline) adalah bagian
terpenting sebuah berita. Karena bagian terpenting, maka bagian ini pula
yang tersulit dalam proses penulisan berita. Headline (judul berita) berisi kata-kata penting yang menyampaikan subjek berita dan menggambarkan isi berita.
Judul berita memiliki karakteristik:
- Judul berita adalah kalimat abstrak
- Biasanya hanya terdiri dari 5-10 kata
- Berupa pemikiran/gagasan lengkap
- Terdiri dari Subjek dan Kata Kerja (Predikat) dan sering juga dilengkapi Objek
Teras berita (atau lead):
Kalimat
pertama dalam berita, merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam
berita. Gunakan teras berita sebagai pemicu bagi pembaca untuk
meneruskan bacaannya hingga kepada isi dan akhir berita yang Anda buat.
Untuk itu, menyajikan teras berita yang tepat dan menarik menjadi
penting.
Kutipan langsung:
Kutipan
pada dasarnya yang berperan memberikan “kehidupan” ke dalam sebuah
berita. Tapi penulisan kutipan langsung perlu kecermatan. Kita harus
bisa memilah pernyataan mana yang akan kita tuliskan sebagai kutipan
langsung dan mana yang tidak. Relevansi adalah kuncinya. Jangan sertakan
kutipan langsung yang tidak relevan. Selain itu, juga diperlukan aspek
cita rasa bahasa di sini. Jangan sampai kutipan yang digunakan justru
menjadikan alur cerita menjadi janggal atau bahkan kering.
Kutipan tidak langsung:
Digunakan
ketika sebuah pernyataan penting untuk diinformasikan dan tetap merujuk
kepada narasumber tertentu. Perlu diperhatikan apa bedanya kutipan
tidak langsung ini dengan kutipan langsung.
Piramida terbalik:
Berita
lempang (straight news) menggunakan metode penulisan piramida terbalik.
Maksudnya adalah kita menyajikan informasi yang paling penting di
bagian teratas suatu berita—karena biasanya pembaca akan berhenti
membaca pada beberapa paragraf awal berita saja, oleh karena itu
pastikan bahwa mereka sudah mendapatkan informasi yang penting di bagian
awal berita tersebut. Taruh bagian yang dianggap kurang penting pada
bagian akhir berita. Jangan masukkan informasi yang tidak penting ke
dalam berita sama sekali.
Panjangnya paragraf:
Gunakan
paragraf sesingkat mungkin. Satu, dua, atau tiga kalimat dalam satu
paragraf sudah cukup. Paragraf yang terlalu panjang membuat pembaca
bosan atau malas untuk membacanya. Jika memang informasi yang ingin
disampaikan lumayan banyak sebaiknya dipecah saja menjadi paragraf yang
lain.
Objektivitas:
Pembaca
sama sekali tidak tertarik dengan opini wartawan terhadap suatu
peristiwa atau fakta. Sebaik mungkin hilangkan posisi Anda sebagai
penulis dalam berita Anda. Jangan pernah tunjukkan opini Anda dalam
tulisan. Setiap klaim atau opini yang disajikan harus merujuk atau
dirujukkan kepada orang lain atau narasumber Anda. Biarkan fakta atau
narasumber yang berbicara, bukan wartawannya.
Sumber:
http://jerz.setonhill.edu/writing/journalism/news.htm
Tidak ada komentar:
Write komentar